Selamat Ulang Tahun

Kepada cinta pertama,

Sebelum hari ini berganti jadi kemarin, aku ingin berkata, "Selamat ulang tahun, mas."

Aku baru saja menutup laman Facebook-ku ketika mengetik ini. Setelah aku menulis kalimat ucapan dan sejumput doa untu seseorang, yang kusebut sebagai cinta pertama.

Cinta pertamaku, aku tidak tahu apa yang mengarahkanku untuk menulis ini. Ketika tiba-tiba saja kelam kisah kita kembali terputar di otak, mengendap, dan kemudian mengepul seperti asap rokok. Tiba-tiba wajah Jawa orientalmu terpateri dengan nyata; yang seharusnya sudah kulupa sejak lama.

Mas medokku, aku senang beberapa hari yang lalu--ketika kita bertemu- kamu menyempatkan untuk mengklaksonku dari motormu, dan memberikan senyum manis yang pernah membuatku mabuk kepayang. Yang membuatku lebih senang adalah, ketika mantanmu, yang dulu pernah sangat membenciku, kini seolah tak pernah ada masalah diantara kita. Sungguh, mas. Aku senang aku, kamu, dan mbaknya masih berhubungan baik.

Ah, ya. Gara-gara mengelantur kita jadi jauh dari topik utama. Intinya, aku hanya ingin memberikan kehormatan (ppfft) kepadamu dengan menulis ini. Selamat ulang tahun, ya, mas. Semoga nggak nakal lagi, nggak gesrek lagi, terus nggak sering nyakitin perempuan lagi. Semoga shalatnya makin rajin, makin pinter, dan makin ganteng, deh.

Semoga kamu jadi lebih baik dari tiga tahun lalu, ketika aku masih mencintaimu. Dan semoga kamu bisa mendapatkan gadis impian, seperti dulu yang pernah kau katakan--padahal ciri gadis itu ada pada mantanmu. :3

Yaudah, intinya selamat ulang tahun, mas. Untung tadi aku buka Facebook, kalau enggak bisa dijamin aku nggak akan inget kalau hari ini hari ulang tahunmu.

[Untuk Hamba Allah, yang pernah sangat kucintai.]

Komentar

What's most