Pada Akhirnya, Aku Harus Melepaskanmu Sepenuhnya

            “Aku tidak sedang berusaha untuk merusak hubungan kalian. Ketahuilah, aku bahkan senang melihat kalian semakin romantis sekarang. Tetapi, maafkan aku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak terluka melihat kalian bahagia. Aku selalu gagal menahan air mataku melihat kalian berdua menjadi lebih dekat. Aku tidak bisa menahan diri untuk tetap baik-baik saja, terlebih ketika pertama kali tahu bahwa dia tidak memilihku dan lebih memilih untuk berbahagia denganmu.

            Ah, aku seharusnya sudah cukup menerima bahwa keputusan yang dia ambil itu—memilihmu—adalah keputusan yang tepat. Aku ikhlas, tentu saja, harusnya memang semacam itu. Terlebih, aku tahu bahwa kalian berdua bahagia, begitu bahagia, karena binar itu terpancar jelas dari pasang bola mata kalian. Walau perih, setidaknya aku tahu bahwa pengorbananku, rasa sakitku, dan perjuanganku melepaskan dia untuk bersamamu tidak sia-sia, mengingat bahwa dia baik-baik saja dan lebih bahagia.

            Aku mencintainya. Iya, seperti yang kau tahu dan kau pahami benar bahwa aku sangat mencintainya, dulu. Hmm ... sekarangpun kelihatannya masih, tapi aku berjanji aku tak akan mencintainya selamanya. Aku tidak sebebal itu, Cantik, tenanglah. Saat ini, tahap demi tahap, aku sedang merangkai hidupku agar menjadi lebih baik dan perubahan itu mulai berhasil. Apa yang kuperjuangkan sekarang adalah apa yang akan kupetik di masa depan. Aku tak akan mengingat dan menangisi kekasihmu lagi. Kini, ia milikmu sepenuhnya. Kuikhlaskan dia untuk membahagiakanmu, dan dibahagiakan olehmu.

            Berjanjilah, kalian akan selamanya. Menjadi kelak dan abadi. Aku percaya bahwa kalian akan menjadi pasangan yang super bahagia. Aku menyayangimu.” Jelas Putri, entah pada kekasih pria yang pernah dicintainya selama tiga tahun, pada dunia, atau hanya pada dirinya sendiri. Hanya serupa pengakuan untuk meyakinkan diri bahwa dia sudah tidak boleh mencintai pria itu lagi.


            Tidak boleh, dan tidak akan pernah boleh.


            Karena pada akhirnya, Putri harus melepaskan pria itu; rela atau tidak rela. Karena sejak dulu Putri sadar bahwa bersamanya, pria itu tidak akan bahagia. Berapa kalipun Putri berkelakar tentang cinta dan sedalam apa ia merasakannyaa akan pria itu, Putri tidak akan mendapaatkan apapun. Ini bukan perihal sad ending atau happy ending, ini adalah tentang bagaimana menyikapi sebuah cinta yang memang tidak ditakdirkan untuk menjadi milik kita. Sehebat apapun kita menenginginkannya.

Komentar

What's most