Untuk Kota Batang
Angin berhembus
Seperti bernyanyi soal lagu-lagu kehilangan sementara aku duduk di sini sendirian
Di tepi jendela yang sunyi
Aku tidak pernah benar-benar ingin pergi
Lautan itu yang lepas bebas hempas
Menenggelamkan seluruh mimpi yang harus aku bawa ikut serta
Maka aku berenang
Dan ikut tenggelam, dalam sedihnya meninggalkan
Di kota ini segala hal selalu hidup dan berlalu lalang
Pergi dan datang
Maka kini giliranku
Menjadi yang diperhatikan oleh mereka
Maka pasti aku akan merindukan pantai beserta laut
Gunung beserta dingin
Tawa beserta sedihnya
Dan barangkali cinta bersama seluruh kenangannya
Di kota ini, telah aku tanam tahi dari segala hal yang pernah aku makan
Di kota ini, mimpi-mimpi kecilku tercipta
Dan seperti lazimnya cara kerja takdir : aku harus mewujudkannya tidak di kota yang sama
Maka, beginilah seharusnya pergi dan perpisahan terjadi
Dengan dada yang lapang dan meninggalkan jejak untuk tetap pulang
Seperti inilah seharusnya sebuah pamit
Untuk memastikan bahwa pintu akan selalu terbuka walau kau pergi seberapapun jauhnya
Seperti inilah seharusnya ....
Aku pergi.
Tunggu aku pulang.
Komentar
Posting Komentar